Selasa, 10 Maret 2009

Agar Para Pengaku Salafi Mau Berpikir Lurus (1)


Oleh: Abu Hamnah as-Salafi
Situs almakassari.com beberapa waktu lalu memuat tulisan yang membantah tulisan Ustadz M.uhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si. yang berjudul "Renungan Agar Tidak Berpikir Picik". Dalam tulisan tersebut bukan cuma banyak keanehan-keanehan yang bercampur kepicikan berpikir tetapi dibumbui oleh kedustaan-kedustaan. Karena itu, kami terpanggil membantah tulisan tersebut. Berikut bagian I bantahan tulisan tersebut yang saya beri judul "Agar Para Pengaku Salafi Mau Berpikir Lurus".

"(Ingatlah) diwaktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut, dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja . Padahal di sisi Allah adalah (perkara yang sangat) besar.” (QS.An-Nur:15)

Namun disayangkan sekali pada edisi ke-2, tahun I/1426 H terdapat sebuah artikel yang menyayat hati dan berisi tuduhan-tuduhan yang tidak benar.
  • Inilah di antara karakter dasar dari al-Mudda-i bissalafiah (kita enggan menyebut mereka salafiyun), merekalah sesungguhnya sangat pandai mengkritik bahkan menyayat hati saudara-saudaranya dengan gempuran kritiknya yang tidak beradab. Tapi sayang tidak pernah merasa menyayat hati saudaranya. Giliran mereka yang dikritik bahkan dengan bahasa yang sangat santun sekalipun mereka sudah merasa sangat tersayat…! Ungkapan orang Arab sangat cocok buat mereka “kamaa tadiinu Tudaan” sebagaimana anda memperlakukan orang lain begitu pulalah anda diprlakukan
Ketika membaca tulisan itu baris demi baris, saya temukan berisi tuduhan dan kedustaan pada orang lain. Semoga saja tuduhan dan kedustaan itu bukan ditujukan pada Salafiyyin.
  • Tulisan al-Ustadz Muhammad Ihsan memang tidak ditujukan untuk Salafiyyun sebab yang terbayang dalam benak kita, Salafiyyun adalah mereka yang santun, ramah dan lembut kepada saudara-saudaranya sesama Muslim. Kalaupun mereka -Salafiyyun-mengkritik, maka kritikan mereka adalah kritikan yang yang menyejukkan. Kritikan-kritikan itu menjadikan yang dikritik sadar dan mau meluruskan sikapnya. Yang terbayang dalam benak kita saat menyebut Salafiyyun adalah Syaikh Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, para ulama rabbani yang memiliki ilmu luas dan mendalam. Tidakkah para pengaku salafiyyun mau meneladani Syaikh Ibnu Baz yang selalu bersikap lembut dan ramah hatta dalam mengkritik mereka yang nyata-nyata memiliki penyimpangan aqidah.
  • Jadi tidak pernah menganggap antum (pengelola situs almakassari.com dan yang berafiliasi dengannya) sebagai salafiyyun. Justru kritikan dalam tulisan ustadz Ihsan tersebut ditujukan kepada mereka para al-Mudda’i bissalafiah (para pengaku salafi) yang hanya ngaku-ngaku salafi padahal sesungguhnya salafussalih berlepas diri dari sepak terjang mereka. Bukankah salafi sejati itu ber-tatsabbut dulu baru melontarkan kritikan? Bukankah salafi sejati itu menerapkan manhaj al-jarhu watta’dil, menggunakan timbangan keadilan jika mereka menilai saudara mereka?
  • Yang kita lihat pada mereka para al-Mudda’i bissalafiah justru melontarkan tuduhan-tuduhan dusta kepada saudara-saudara mereka. Bahkan tidak jarang mereka melontarkan tuduhan-tuduhan yang berisi provokasi yang mengundang orang-orang zalim menganiyaya saudara mereka sendiri. Sebut saja misalnya para pengaku salafi gemar melontarkan tuduhan teroris khawarij kepada mereka yang memilih jalan jihad.
  • Para pengaku salafiyyun telah menggiring opini publik bahwa mereka yang berjuang mengembalikan izzul Islam walmuslimin dengan firah jihad pasti teroris. Lihatlah lidah dan bibir para al-mudda’i bissalafiyah berlumurah darah dengan mencederai kehormatan mereka yang telah wafat di jalan Allah seperti Abdullah Azzam, Sayyid Quthb, Hasan al-Banna, Ahmad Yasin dll.
Mana bukti bahwa salafiyyin mengoyak dan membuat luka dalam kebersamaan?
  • Ini buktinya para pengaku salafi mengoyak dan membuat luka dalam kebersamaan. Kami akan sebutkan! salah satu di antaranya adalah Antum al-Mudda’i bissalafiah jika ingin menyebut penyimpangan Wahdah Islamiyah selalu mengangkat masalah demonstrasi. Entah berapa kali kata demokrasi ini disebut dalam kritikan buat ustadz Ihsan. Saking seringnya kata demonstrasi diangkat sehingga seakan-akan demokrasi adalah al-Muubiqaat dan pembatal-pemabatal amal. Pertanyaan buat Antum:
  1. Tanggal, hari, bulan, tahun berapa dan momen apa dan di gedung pemerintah yang mana Antum melihat Wahdah Islamiyah demonstrasi dengan mengerahkan massa baik kecil-kecilan maupun besar-besaran? inkuntum shaadiqin. Adakah dalam demo tersebut cacian, sumpah serapah kepada penguasa sebagai ‘illah para ulama yang mengharamkan demokrasi? Kalau Antum mampu memberi data lengkap tentang pertanyaan-pertanyaan di atas maka pada antum ada ciri-ciri salafi. sebab memang begitulah salafi sejati, mereka adalah orang-orang yang selalu tatsabbut dengan kebenaran info yg mereka perpegangi. Haati burhaanakum inkuntum shadiqin…!
  2. Kalau benar tuduhan kalian bahwa WI pernah demo dan antum punya data untuk itu, maka apakah saat ini WI masih rutin berdemo dan menjadikan itu sebagai agenda berkala? Sekali lagi, Kalau ini benar.
  3. Kalau benar tuduhan kalian, bahwa kalian pernah melihat massa WI turun jalan dengan massa, jangan-jangan itu bukan demo tapi pawai. Pawai memang rada mirip dengan demo, cuma bedanya demo mengandung cacian, sumpah serapah kepada pemerintah. Adapun pawai adalah pengerahan massa untuk mengungkapkan aspirasi dengan damai dan santun dan tertib biasanya disertai penyerahan aspirasi dan menghadap kepada pemerintah yang terkait. Pawai ini hampir mirip karnaval, atau arak-arakan yang banyak dilakukan oleh orang-orang musyrik. Kalau kalian-wahai yang ngaku-ngaku salafi- tidak mampu membedakan mana demonstrasi, pawai, arak-arakan, maka itu artinya wawasan kalian betul-betul berwawasan cekak dan tidak mampu bertastabbut dalam menyikapi sebuah masalah atau fenomena. Tapi rasa-rasanya WI juga tidak pernah melakukan hal-hal tersebut di atas, baik pawai, demonstrasi apalagi arak-arakan. Jadi, Haati burhaanakum inkuntum shaadiqin…!
  • Bahkan yang ngaku-ngaku salafi pernah berdemo pada masa Gusdur dahulu kala. Saat itu kalian masih berafiliasi dengan Ja’far Umar Thalib juga berdemo di Gelora Bung Karno, di depan Istana Negara bahkan bawa-bawa samurai, pedang dan golok segala dan ini diblow up besar-besaran oleh media massa. Dan jelas ini adalah bukti yang nyata bahwa para pengaku salafi terjatuh pada tuduhan yang mereka sendiri sering lontarkan kepada pihak lain yaitu al-khuruuju minal hukkam…! Dan bukan rahasia lagi bahwa Zulkarnen, Khaidir, Askari, pernah bergabung di Laskar Jihad yang dipanglimai oleh Ja’far Umar Thalib. Jadi wahai pengaku salafi arahkan dulu panah-panah beracun kalian pada diri antum sendiri sebelum antum melontarkannya kepada yang lain.
  • Para pengaku salafi menyatakan, mereka yang demo adalah gambaran yang nyata dari al-khuruuju minal hukkam, tapi kenapa kalian, wahai pengaku salafi, mengharamkan pemilu? Beberapa waktu lalu MUI sebagai representasi dari waliyyul amr telah mengeluarkan fatwa haramnya golput, itu berarti kalian wajib ikut pemilu, jika kalian tidak mau ikut, apalagi menuduh sesat mereka yang menyalurkan suaranya dalam pemilu berarti kalian telah terjatuh pada bentuk pelanggaran besar yaitu al-khuruuju minal hukkam apalagi kalau kalian memprovokasi orang untuk tidak memilih. Beberapa waktu lalu MUI sulsel dan Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa anjuran qunut Naazilah buat saudara-saudara kita di Palestina, tapi Para pengaku salafi di kedua daerah tersebut tidak berqunut naazilah. Bukankah ini sikap yang nyata dari membangkang kepada hukkam dan menyalahi waliyyul amr?
  • Kalau antum wahai, pengaku salafi, merasa paling taat pada pemerintah, maka mana buktinya kalau kalian sudah pernah berbaiat kepada Gus Dur, Megawati dan SBY?
Sebab meluruskan penyimpangan suatu jama’ah merupakan amar ma’ruf nahi munkar yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya Shallallahu alaih Wasallam.
  • Kalian mengaku bermar ma’ruf nahi mungkar, tapi rambu-rambu amar ma’ruf kalian abaikan dan injak-injak begitu saja. Bukankah tujuan amar ma’ruf nahi mungkar itu bertujuan agar saudara kita kembali kepada kebenaran? Tapi hampir kita tidak melihat maksud yang mulia ini. Ini dibuktikan dengan salah satu laporan di harian kota makasaar ini yang bertendensi memojokkan WI, tapi anehnya almakassari.com justru memuat berita menyesatkan itu dan seakan ingin mengarahkan opini pembaca bahwa WI seperti yang dituduhkan dalam harian tersebut dan sampai sekarang berita dusta itu masih disimpan rapi oleh situs tersebut. Ini artinya, kalian wahai pengaku salafi, memang bermaksud jahat agar saudara kalian dizhalimi. Beginikan akhlak seorang salafi? Mana sikap tatsabbut yang merupakan simaat salafi sejati?
  • Kalian adalah penuntut ilmu syar’i, tapi sayang, ilmu kalian belum matang untuk memilah mana hal-hal yang memang nyata sebagai sebuah penyimpangan dan mana hal-hal yang ada perselisihan di kalangan ulama kita.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS.Al-Ahzab:58)

Apakah anda menginginkan kami diam dari penyimpangan kalian ataukah anda ingin menyamakan diri anda sama dengan diri kami dalam segala hal sehingga seakan-akan tak ada masalah diantara kita. Jika ini yang anda inginkan, maka sulit.
  • Kami sama sekali tidak anti diingatkan bahkan kita senang kalau ada saudara kita yang mengingatkan. Namun, sayang para pengaku salafi yang kebanyakannya masih muda itu tidak menegakkan etika salafus shalih dalam memberi nasehat. Kalian wahai para pengaku salafi tidak pernah datang baik-baik ke markaz Wahdah mengecek, meminta penjelasan tentang kebenaran informasi yang kalian jadikan dasar dalam membid'ahkan dan menyesatkan Wahdah. Justru informasi yang ada pada kalian tentang WI adalah info yang sudah basi, dipungut di pinggir-pinggir jalan dan bercampur dengan kekotoran hati para pendengki. Dengan modal inikah kalian menyesatkan dan membidahkan? Beginikah akhlak seorang salafi? Mana sikap tatsabbut yang merupakan simaat salafi sejati?
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS.Al-Ahzab:58).

Jika sekedar pengalaman, maka ana sendiri pernah mengalami ada seorang aktivis Wahdah saya beri salam beberapa kali dan ana tetap berdiri menunggu jawaban salam dan uluran tangannya, namun ia tak membalasnya.
  • Di sinilah berlaku sebuah ungkapan, “kamaa tudiinu tudaan”, seperti apa anda memperlakukan seseorang begitu pulalah anda diperlakukan. Setelah para ustadz yang mengaku mengusung dakwah salafiyah menebar tuduhan dusta tentang Wahdah Islamiyah, maka sejak itu murid-murid mereka mengambil jarak. Salah satu satunya tidak menjawab salam mereka yang tertuduh sebagai ahlul bid'ah. Jadi siapa yang memulai? Kalau Antum memberi salam tapi tidak dijawab dan tangan antum tidak dijabat oleh seorang yang antum akui sebagai aktivis Wahdah maka telanlah kepahitan itu dan nikmatilah itu semua, sebab kamaa tudiinu tudaan.
Kalaupun ada seorang yang tak memberi salam demi memberikan pelajaran kepada seseorang yang memiliki penyimpangan atau kesalahan sebagai bahan koreksi bagi dirinya, maka inipun tak ada salahnya dan memang merupakan perkara yang syar’i.
  • Inilah salah satu kepicikan berpikir para ngaku-ngaku salafi. Jika mereka menerapkan sikap yang pernah diamalkan oleh seorang ulama yaitu mendiamkan ahli bid'ah, maka mereka juga mau menerapkan prinsip atau sikap tersebut disetiap waktu dan tempat. Padahal sikap tersebut belum tentu cocok diterapkan disemua tempat dan waktu. Hal ini sangat nampak dari perbedaan sikap yang diambil oleh dua Imam Ahlussunnah; Imam Ahmad dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Imam Ahmad bersikap tegas terhadap ahlul bid'ah dan tidak berhubungan sama sekali dengan mereka, bahkan ketika beliau mendengar salah seorang putranya menerima bantuan rumah dari khalifah yang berkuasa saat itu maka beliau pun tidak mengajak bicara putranya tersebut sampai beliau meninggal. Beliau ingin menunjukkan ketegasan beliau terhadap para pelaku bid'ah. Bandingkan dengan sikap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, saat musuh beliau meninggal dunia, maka beliau menyatakan menanggung semua kebutuhan keluarga musuhnya tersebut (seorang pentolan ahlul bid'ah di zamannya) yang meninggal tersebut.

46 komentar:

  1. Masalah kecil akan tampak besar jika dipandang dengan mata orang yang berpenyakit hati.
    Sebagaimana yang menimpa Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu. Saat itu beliau dalam keadaan safar dan singgah untuk shalat di suatu tempat. Menurut sunnahnya seorang yang safar seharusnya menqasar shalatnya. Tapi karena beliau melihat banyaknya orang yang ikut shalat di belakangnya dan berasal dari pedalaman serta masih kurang pemahamannya terhadap Islam membuat beliau khawatir jangan sampai mereka menganggap bahwa Shalat tersebut hanya dua rakaat dan mereka mengajarkan hal tersebut di tengah kaumnya,dan saat itu tidak memungkinkan untuk menjelaskannya saking banyaknya orang. Akhirnya beliau berijtihad untuk menggenapkan shalatnya sebagaimana orang yang mukim.
    Oleh orang yang berpenyakit hati serta kaum munafik menganggap ini adalah kesempatan untuk menjatuhkan Beliau. Kejadian inipun dibesar-besarkan sebagai sesuatu yang menyelisihi sunnah tanpa melihat alasan dari tindakan tersebut. Bahkan ada di antara mereka yang menuduh kalau Utsman bin Affan telah murtad.
    Kami rindu dengan suasana dimana hati-hati kita semua disatukan dalam naungan sunnah Rasul-Nya. Tak ada makian menyesakkan, tuduhan tak berdasar, celaan menjatuhkan. Berganti dengan nasehat menyejukkan, kata-kata yang lembut, bebas arogan, itu semua karena berasal dari hati yang ikhlas dan bersih. Sebagaimana As salaf ashsholeh.
    Ah kapankah itu?

    BalasHapus
  2. Setahu saya orang2 yg keluar dari WI adlah orang2 yg bermsalah. Misalnya; Tidak mau tarbiyah entah karena malas menghapal, tidak bisa kerja jama'i, atau ikut tarbiyah karena ada udang dibalik batu aja. Setelah keluar lalu menjadikan tarbiyah sebagai sasaran empuk, ndak bergunalah -ini sih sombong-, di dalamnya ada bai'atlah -kalo ini tukang ngarang-, dsb.
    Ada juga yg dikeluarkan karena melanggar aturan organisasi, misalnya ikut dalam salah satu partai. Tapi bukan berarti dianggap keluar dari manhaj, jadi keluar secara organisasi aja, tetap bermuamalah dgn mereka, menjaga hak2 mereka sebagai saudara muslim. Salut buat WI.

    BalasHapus
  3. Kalau ada yg menuduh saya berzina padahal saya sendiri tidak pernah melakukannya, maka wajar jika saya menghajarnya meski mulutnya masih mengucapkan ayat2 atau hadits tentang larangan berzina.
    WI pernah demo kapan ya? tapi sy akui sabar, WI terlalu sabar dengan dituduh dengan tuduhan tak berdasar tersebut.
    Ssst ini bukan provokasi, hanya pendapat pribadi.

    BalasHapus
  4. wah makin seru saja, tapi ini lebih gentle. Baiknya memang tampilin semua komen tanpa main dipilah pilih hanya yng menguntungkan saja, kalo itu sih sifat penakut bin pengecut
    OK, Saya mau tonton aja perkembangannya

    BalasHapus
  5. "Semakin tinggi sebuah pohon maka akan semakin besar angin yang meniup, maka siapkanlah batang yang kuat dan akar yang menghujam jauh kedalam tanah agar pohon Wahdah Islamiyah yang telah kita bangun bersama dengan begitu susahnya dapat tumbuh dengan baik dan selamat". Begitulah peringatan yang pantas untuk para astizah Wahdah Islamiyah bahwa kini kita diserang dari berbagai tempat dan sisi. terkadang kita diserang dengan pamplet hujatan, terkadang dengan rekaman kaset dan yang terkini adalah tulisan diberbagai blog, maka ustad yang kami hormati teruskan perjuangan Anda. Ratusan dan bahkan ribuan kader Wahdah Islamiyah diberbagai tempat sedang dicabik2 dengan berbagai informasi tidak bertanggung jawab. Kami siap menjadi penonton setia untuk menghukumi siapakah yang jujur dan siapakah yang berbohong. Upadate bantahan2 Anda wahai ustad biar kami bisa berhujjah didepan mutarabbi kami. ada lagi subhat tolong dijawab dan ini yang paling sering yaitu tarbiyah : http://www.ansharussunnah.co.cc/2008/08/penyimpangan-tarbiyah-wahdah-islamiyah.html

    BalasHapus
  6. Saya begitu heran dengan orang yang begitu getol menyudutkan wahdah islamiyah disaat mereka sendiri melupakan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini begitu kekanak-kanakan dan tidak jantan. Begitu pendekarnya didepan orang lain namun begitu kelihatan takutnya saat bertemu dengan para asatizah atau diajak dialog dengan berbagai alasan untuk melarikan diri dari dialog. sampai2 menempatkan wahdah islamiyah di tempat yang setara dengan JIL, Sufi, syiah, dll. silahkan antum browsing di http://www.ansharussunnah.co.cc/search/label/WAHDAH%20ISLAMIYAH dan lihat disebelah kanan dibagian kategori.

    BalasHapus
  7. Buat Anonim: Mudah-mudahan maksud antum adalah Pengaku salafi bukan pengikut salaf, sebagaimana maksud tulisan di atas.
    Semua memang boleh mengaku salafi tapi belum tentu ia adalah pengikut salaf

    BalasHapus
  8. Memang benar bahwa tidak semua yang mangaku salafy pantas untuk disebut2 sebagai salafy. Ini pelajaran penting bagi kita, betapa mulianya menjadi seorang salafy, saking mulianya maka perlu diuji kebenaran nya bukan hanya dari ucapan namun juga perbuatan. Kita seharusnya termotivasi untuk menjadi seorang salafy tulen dengan banyak belajar dan beramal serta mendakwahkan ilmu tersebut. Berpemahaman salafu shalih sudah barang tentu wajib bagi kita semua demi mendapatkan kemenangan baik didunia maupun akhirat namun berakhlak seperti mereka juga wajib sebab akhlak mereka juga bagian dari ilmu.
    mengenai adanya proyek zionis ditengah2 salafy guna memecah belah ummat, maka ini bisa2 saja terjadi yaitu dengan memanfaatkan orang2 yang berpemahaman sempit dan mudah menvonis pihak lain karena kedangkalan ilmunya lalu dengan congkak mengaku salafy, layaknya seorang khawarij maka tidak heran kalau itu sedang gencar dilakukan. Namun ingatlah bahwa salafy yang sebenarnya justru tidak mampu dimanfaatkan oleh kaum kuffar, justru merekalah musuh terbesar dan tersengit kaum kuffar.

    BalasHapus
  9. Komen lagi nih biar tambah seru:
    Kalau diperhatikan sebenarnya tahdzir yg ditebarkan oleh yg ngaku2 salafy umumnya cuma mengarah pada satu tuduhan pokok, "Sekongkol dengan Ikhwanul Muslimin (IM)-eh bagi mereka Ikhwanul Muflisin-". Apapun alasannya dan siapapun lembaganya kenal IM atau tidak, kalau mendapat 'rejeki' nomplok tahdzir dari mereka ya pasti ujung2nya IM lagi, IM lagi, husshhh, cape deh...

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah ana salut bagi pemilik blog ini, sudah sewajarnya kita menolong saudara kita baik yang menzholimi ataupun yang dizholimi sesuai dengan pesan Rasul kita,bukankah qudwah kita sendiri telah membela dirinya pada saat dikhawatirkan ada prasangka buruk tertuju kepada beliau? Mudah2an dengan kehadiran blog orang yang suka mengaku salafi tahu bahwa bukan cuma mereka yang pintar bicara dan menulis,cuma selama ini para salafi beneran belum melihat momentnya kecuali hari ini dan seterusnya insya Allah...Selamat berjuang!

    BalasHapus
  11. SY JADI INGAT CERITA SAYID QUTUB TTG PGALAMANX KETIKA DIA DI AMRIK, NEGARA ORBIT ZIONISME. IA MLIHAT ORG2 BERSORAK SORAI SAMPAI DI JLN RAYA. USUT PUNYA USUT, MREKA GMBIRA MNDENGAR HASAN AL BANNA, PNDIRI IM, DITEMBAK.

    PMBERANGUSAN IM DI MESIR JUGA TAK LEPAS DARI BALAS DENDAM ZIONISME ATS PERAN MREKA DALAM PERANG MLAWAN ISRAEL.

    NAH, HARE GENE, KLOMPOK SALAFI JUGA YG PALING DINGIN SOAL ISU GENOSIDA YG DLAKUKAN ISRAEL THD RAKYAT PLESTINA & HAMAS. SKADAR TAHU, GRAKAN YG DISEBUT TERAKHIR BANYAK TRINSPIRASI OLH GERAKAN IM.

    NAH, KLU DITARIK BNANG MERAHNYA, ADA KESAMAAN KPENTINGAN ANTARA GERAKAN SALAFI DG ZIONISME.

    PRNAH TERUNGKAP DLM SALAH SATU MEDIA NASIONAL, BANTUAN MOSSAD DLM PNCETAKAN BUKU2 BERBAU SALAFI DI TIMTENG.
    NAH, NAH, NAH. . . .

    BalasHapus
  12. Tanggapan buat Anonim yang komentar diatas saya.
    Berita tentang masuknya agen mosad disalah satu orgasnisasi dakwah ahlusunnah di negara arab dan terbongkar setelah sang penghianat tersebut bertaubat.
    Pada awalnya sang penyusup ini adalah murid biasa yang sering mengikuti berbagai pengajian, namun karena iman yang belum kuat maka pada suatu hari dia dijebak oleh mossad dengan fitnah perempuan yang akhirnya menjadikan dia tidak bisa berbuat apa2, sebab bukti perzinahan yang ia lakukan sudah ada ditangan mossad, hal ini sudah sangat biasa dilakukan oleh yahudi baik kepada kaum kuffar lainnya seperti kepada anggota parlemen amerika maupun kaum muslimin untuk mengambil informasi, oleh sebab itu peristiwa seperti ini seharusnya kita hukumi berdasarkan individu bukan kelompok atau keseluruhan. mulai saat itu informasi gerakan2 dakwah terus mengalir ke mossad melalui penyusup tadi hingga hal itu terbongkar dan ekspos ke media massa termasuk televisi.
    mulai dari saat itu salafy selalu difitnah dengan pernyataan bahwa ditunggangi oleh israel untuk memecah belah ummat. Belum lagi pernyataan penyusup tadi yang menceritakan bahwa banyak buku2 dari beberapa kalangan salafy (sebab tidak semuanya, hanya yang sesuai misi yahudi saja seperti buku khusus mentahdzir / menyudutkan ulama tertentu yang sebenarnya dia adalah ulama ahlusunnah dan jauh dari bid'ah namun tetap ditahdzir sebab bukan syaikh dari kalangan pengaku salafy, namun sekali lagi kebenaran pernyataan ini harus di teliti sebab bisa jadi terbongkarnya dia sebagai penyusup merupakan misi yang lain pula untuk menyudutkan/menghambat dan memperlebar kedengkian terhadap dakwah salafy / ahlusunnah).
    Kita harus realistis bahwa kaum salafy-lah yang berjasa besar hingga meahirkan para ulama baik fuqaha, mufassirin dan ulama diberbagai disiplin ilmu, sehingga agama ini tetap murni, bukankah musibah terbesar dari agama ini adalah menyebarnya kesyirikan ? bukankah sudah cukup agama ini akan hilang dengan tidak aslinya lagi pemahaman umat ini ? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun telah menjanjikan bahwa orang yang mau menghapal hadits beliau maka wajahnya akan bercahaya dan masih banyak lagi berbagai dalil pentingnya kita berilmu sebagaimana pemahaman salafushalih. sebab jika kita ghuluw / berlebih2-an terhadap sesuatu maka itu diharamkan sebagaiman khawarij yang pemahamannya jauh dari islam yang begitu mudah mengkafirkan muslim lainnya. Juga dilarang kita bersikap lembek/lemah/memudah2kan syariat karena itu bisa menjerumuskan kita kepada sikap meremehkan dosa dan malas menuntut ilmu.
    oleh sebab itu hanya kaum salafy lah yang mampu bersikap pertengahan. mereka selalu berhati2 dalam melangkah / berbuat kecuali hanya berdasarkan ilmu. perbuatan yang banyak namun tidak berlandaskan ilmu belum tentu menghasilkan pahala, bahkan bisa menghasilkan dosa. masih mending kaum salafy dibandingkan kaum khawarij yang mengkafirkan pemerintah indonesia atau menyatakan negara indonesia bukan negara islam karena pemimpinnya tidak berhukum dengan hukum Allah, padahal sang presiden masih shalat bersama kaum muslimin. Adapun salafy mereka tidak berani berucap kecuali telah jelas hujjahnya dihadapan mereka.
    Mengenai kematian hasan albanna yang disorak gembira oleh kaum muslimin yang lain maka itu jelas salah, sebab Saya pribadi sangat menghormati hasan al-banna dengan semangat dakwahnya dan begitu besar sumbangsihnya melawan zionis termasuk dengan keberadaan hamas, akan tetapi sekali lagi kita harus realistis dengan berbagai kesalahan yang juga ada pada diri hasan al-banna dengan metode dakwahnya sebagai seorang manusia biasa dan semoga Allah mengampuni beliau. seandainya hassan al-banna mengenal lebih dekat pemahaman salafushalih maka tentu pemahaman itu sudah cukup baginya untuk digunakan dalam berjuang. Bukankah ulama salafy seperti ibnu taimiyah, ibnu qayyim al-jauziyah, empat imam madzhab ahlusunnah dan para tabi'in anutan pengikut salaf juga telah tercatat dalam sejarah betapa besar sumbangsih mereka melawan yahudi ?? Bukankah kaum salafy juga mengajarkan untuk berjihad melawan yahudi dan kaum kuffar ?? bukankah kaum khawarij itulah yang justru dimanfaatkan oleh yahudi untuk menghalalkan darah kaum muslimin lainnya ??
    bukankah komat palestina (http://komatpalestina.org) merupakan bukti bahwa kaum salafy berniat baik untuk menyatukan opini umat bahwa persatuan melawan kaum kuffar itu wajib dan bahkan baru2 ini komat sendiri mendapat penghargaan dari palestina karena sumbangsihnya selama ini (lihat beritanya di http://komatpalestina.org//index.php?option=com_content&task=view&id=153&Itemid=1), jadi akhiy jangan terburu2 menyerang salafy karena seolah2 mereka tidak memperdulikan saudaranya yang terjajah, antum salah, justru diberbagai tarbiyah kami diajar untuk membela darah sesama muslim.
    Jadi salafy sendri memiliki cara untuk membantu kaum muslimin diberbagai belahan dunia, seperti khattab di checnya dan kaum salafy sendiri sudah memiliki berbagai organisasi internasional untuk membantu kaum muslimin di seluruh dunia termasuk palestina. baru2 ini syaikh fauzan di arab saudi menfatwakan haram menutup pintu kegaza dan itu sebuah penghianatan terhadap umat. di iraq, afganistan, palestina, indonesia, dan belahan bumi lainnya antum akan mendengar adanya mujahidin dari kalangan salafy. wallahu 'alam

    BalasHapus
  13. Tambahan : kalau antum melihat adanya kelompok pengajian salaf namun bersikap dingin terhadap genosida yang dilakukan zionis kepada saudara kita di palestina, maka antum harus memahami bahwa kelompok tersebut bisa jadi yang sedang kita diskusikan disini sebagai pengaku salafy, namun tidak semua yang mengaku dirinya salafy bisa dianggap sebagai salafy, sebab bukan hanya ilmu saja yang harus sama dengan shalafushaleh namun akhlak pun bagian dari ilmu yang diwariskan ulama salaf.
    Al-sofwah , al-irsyad, wahdah islamiyah dan berbagai lembaga islam ahlusunnah di indonesia pada saat terjadi penyerangan zionis ke gaza melakukan penggalangan dana, antum bisa cek ke website lembaga tersebut (misal al-sofwah : http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatberita&id=83 atau wahdah.or.id, dll).
    ulama ahlusunnah/tim fatwa arab saudi pun menfatwahkan haramnya menutup pintu ke gaza untuk mujahidin. dimakassar sendiri dilakukan kegiatan tabligh akbar dari makassar ke gaza dan diikuti berbagai daerah yang dari kegiatan2 tersebut mampu menggalang relawan hingga ribuan orang untuk dipersiapkan menuju palestina dengan target 100ribu relawan.wallahu 'alam

    BalasHapus
  14. Pejelasan Abdul Hakim sangat mencerahkan.
    Tapi di tengah2 gencarnya kaum muslimin melakukan berbagai upaya untuk membantu saudara kita di Palestina nyatanya masih ada yang mengaku salafi tapi sekedar mengangkat tangan saja berdoa untuk rakyat Palestina masih menjadi pertanyaan besar di benak mereka, apalagi untuk berjihad di sana ya? Tapi mungkin mereka memang al-Mudda-i bissalafiah sebagaimana yg dikatakan penulis di atas, saya masih penasaran nih lanjutannya kapan ya?

    BalasHapus
  15. komentar untuk "Pengamat Salafi" :iya ana juga lagi nunggu2 kapan tulisan ini dilanjutkan, namun ana berharap tulisan berikutnya mampu menggugah kesadaran bahwa bersikap sembunyi2 dan menusuk dari belakang tidak akan berguna sama sekali untuk menutup kebenaran yang ada.
    Masyarakat sekarang sudah pintar bukan hanya menilai dari hapalan namun juga dari banyaknya sumbangsih amal perbuatan berupa akhlak .
    kalau ditelaah kembali ternyata kebanyakan para pengaku salafy terjebak pada kekakuan menerapkan ijtihad para ulama hingga pada taraf membid'ahkan orang yang tidak menggunakan ijtihad yang sama dengan mereka. misalnya men-bid'ahkan organisasi karena ada ulama yang berfatwa bahwa organisasi itu menjadikan kaum muslimin berpecah-pecah, padahal syaikh bin baaz dan syaikh utsaimin sendiri mentazkiyah / membolehkan organisasi sebagai penguatan dakwah dan sangat mustahil dunia dan alam semesta ini terbentuk dengan begitu rapi tanpa terorganisir dengan baik.
    Menempatkan kelompok lain pada taraf ahlul bid'ah hanya karena tidak menggunakan ijtihad yang sama dengan mereka maka ini jelas kesalahan besar, sebab bagi orang yang berbuat berdasarkan ijtihad para ulama yang ia yakini benar, maka jika ia ternyata benar dalam hal ini sudah barang tentu ia akan mendapat 2 pahala dan hanya 1 pahala jika ia salah. wallahu 'alam.

    BalasHapus
  16. masukan untuk admin. kalau bisa diundang tuh dari almakassari.com supaya mau nimbrung disini. soalnya yang masuk malah teman2 dari Ikhwanul Muslimin, padahal disini sasarannya untuk menjelaskan berbagai subhat yang dilontarkan oleh pengaku salafy terutama yang paling getol almakassari.com.

    BalasHapus
  17. WELEH2. SIAPA TUH YG DMAKSUD DG IM. MULAI ADA GJALA PENYAKIT YG DIIDAP PENGAKU SALAFI: MUDAH MLEMPAR TUDUHAN DAN MENCIPTAKAN KOTAK2 (IM, SLF, JT, HTI, NII, LBRAL, EMANSIPATRIS, MDERNIS, NEO MU'TAZLAH,. . .). HUH...CAPE DEH

    BalasHapus
  18. Ana nggak mau komentar banyak untuk anonim. Soalnya situs ini pengen fokus untuk menjawab subhat dari saudara2 kita yang kerap kali menfitnah Wahdah Islamiyah, jadi kalau bisa ngikuti saja perkembangannya.
    Ana pribadi tidak ingin melayani dulu untuk arah pembicaraan yang lain sebab kalau ana pribadi (sebagai tamu diforum ini yang diundang untuk ngikut nimbrung) lebih memilih fokus. Ana pribadi sih materi tarbiyahnya masih sampai di aqidah dan fiqih plus ikut2 majelis ilmu untuk menambah wawasan.
    Untuk berbagai kelompok kajian yang berbeda metode dakwah dan sumber pengambilan dalil dengan yang diterapkan oleh shalafushalih (baik dari metode ijtihad maupun bagaimana memahami dalil tersebut) maka metode muamalah dan dakwah yang kami terapkan adalah saling ta'awun (bekerjasama dalam hal2 yang kita bisa bekerja sama) dan tanaasuh (saling menasehati / menegur) jika ada hal2 yang tidak sesuai dengan pemahaman salafushalih yang tentunya dengan cara yang bijak serta berlandaskan dalil yang kuat (ilmiah).

    BalasHapus
  19. Ana berharap para mudda'iy salafiyyah bisa juga membaca blog ini agar wawasan mereka lebih terbuka, tapi bagaimana yah caranya agar mereka mau membaca?soalnya mereka terkenal dengan hizbiyyahnya yang cuma mau dengar dari ustadz-ustadznya...

    BalasHapus
  20. Rasululloh shalallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan terpecah umatku menjadi 73 golongan, semuanya di dalam neraka kecuali satu, yaitu Al Jama'ah." Dikatakan: "Ya Rasululloh, siapakah mereka itu?" Beliau menjawab: "Apa-apa yang Aku berada di atasnya pada hari ini dan (juga) para shahabatku." Hadits Shahih dikeluarkan oleh At Tirmidzi no. 2640, Abu Dawud no. 4596, Ibnu Majah no. 3991 dan selainnya dari hadits Abi Hurairah radhiyallohu 'anhu. Dishahihkan oleh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 203, 204, 1492 dan dalam Shahih Al Jaami' no.5343.
    ===============================================
    Dari hadits diatas sangat nampak isyarat dari rasulullah shallallahu'alayhi wasallam akan terjadinya berbagai kelompok2 dalam islam. kelompok2 ini tidak akan terjadi sebagaimana ketika zamannya para sahabat dimana islam itu hanya satu kecuali dikarenakan adanya berbagai pemahaman yang berbeda (bid'ah) diantara kelompok2 tersebut. Akan tetapi rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak ingin membiarkan umatnya bingung dalam mencari siapakah yang akan selamat diantar 73 golongan tersebut. maka jawabannya berada di akhir hadits yaitu "...Apa-apa yang Aku berada di atasnya pada hari ini dan (juga) para shahabatku". Ini merupakn tadzkiyah / rekomendasi dari rasulullah bahwa untuk mengenali kelompok yang selamat dari fitnah perpecahan adalah orang / jama'ah yang mampu mengembalikan berbagai persoalan dalam din ini kepada rasulullah dan para sahabat. Tidak cukup hanya pada para sahabat, dihadits lainnya menjelasakan bahwa sebaik2 generasi adalah generasi pada saat rasulullah masih hidup (para sahabat), kemudian setelahnya (para tabi'in) dan kemudian setelahnya (tabi'ut tabi'in). hadits shahih dari rasulullah ini tentunya bukan main2 atau sekedar informasi biasa yang bisa di lupakan begitu saja, namun ini merupakan penekanan bahwa fitnah perpecahan itu akan benar2 terjadi dan kini sedang terjadi maka memahami islam ini dengan cara yang benar, mengamalkannya dengan metode2 yang sesuai serta mendakwahkannya dengan penuh hikmah adalah keharusan.

    BalasHapus
  21. Tanggapan untuk guest yang memberi komentar berisi ("WELEH2. SIAPA TUH YG DMAKSUD DG IM. MULAI ADA GJALA PENYAKIT YG DIIDAP PENGAKU SALAFI: MUDAH MLEMPAR TUDUHAN DAN MENCIPTAKAN KOTAK2 (IM, SLF, JT, HTI, NII, LBRAL, EMANSIPATRIS, MDERNIS, NEO MU'TAZLAH,. . .). HUH...CAPE DEH") :
    kalau bisa komentar yang diberikan bersifat ilmiyah dan sopan, sebab tulisan2 yang bernada seperti itu akan menimbulkan ketidak nyamanan serta lebih cenderung menvonis pihak lain, lebih baik misalny kita menggunakan kata "MUDAH MLEMPAR TUDUHAN DAN MENCIPTAKAN KOTAK2 DITAMBAH LAGI DENGAN CARA YANG TIDAK ILMIYAH / LEBIH CENDERUNG MENFITNAH ADALH PERBUATAN YANG DILARANG SEBAGAIMANA SABDA RASULULLAH ...". Maksud saya lebih enak kalau setiap komentar disertakan dalil dan perbuatan mana yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang diajarkan rasulullah shallahu'alaihi wasallam, itu lebih bisa diterima dan lebih mudah untuk dikomentari kembali.

    BalasHapus
  22. Ngaku salafi, Ntar dulu! Koreksi DIRI DAN nGACA DULu, Atau dia aja yang Salafi, kali?

    BalasHapus
  23. "SALAFI" ITU REAKTIF, MUDAH TERPANCING N LEPAS KONTROL. SUBJEKTIF, KARENA KEBENARAN HANYA YG MENURUT DEFINISI DAN REFERENSIX SAJA. FANATIK, KARENA HANYA SYEKH2X SAJA YG ULAMA MENURUT MEREKA. KOLOT, KARENA ANTI POLITIK N FIQHUL WAQI'. EGOIS, TAK RELA MENGAKUI KEBENARAN PD PIHAK LAIN. APOLOGIS, MEMBELA DIRA SECARA MEMBABI BUTA. A-HISTORIS, BUTA SEJARAH. EKSKLUSIF, TAK BERGAUL KECUALI DG KELOMPOKX. FANATIK, HANYA MENDENGAR DARI SYEKHX SAJA. IRRASIONAL, ANTI LOGIKA TAK PUNYA NARASI. KAKU, KARENA BUTA ESTETIKA N MISKIN WACANA.

    BalasHapus
  24. buat anonim yang komentar diatas :
    Salafiy berarti pengikut salafushalih. Penamaan shalafusholih adalah 3 generasi terbaik sebagaimana yang disabdakan oleh rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam sebagai generasi terbaik yaitu generasi disaat rasulullah masih hidup (para sahabat), kemudian setelahnya (para tabi'in) dan setelahnya (tabi'ut tabi'in). Tiga generasi tersebut telah terbukti oleh sejarah sebagai masa kegemilangan islam. Pada masa itu telah terbukti bagaimana islam mampu menguasai berbagai belahan dunia. Islam pada masa itu penuh dengan kewibawaan, karena pada masa itu ilmu begitu menyebar. Pada masa itu begitu banyak ulama yang dilahirkan untuk memurnikan dan menjaga agama ini.
    Oleh sebab itu setiap kita sudah seharusnya berusaha sekuat mungkin untuk menjadi pengikut dari ketiga generasi itu / salafushalih atau yang diistilahkan dengan salafiy. Akan tetapi Kita harus memamhami bahwa penamaan salafy adalah nama lain dari Ahlusunnah waljama'ah, juga nama lain dari Islam itu sendiri.
    Karenanya sebaiknya kita berhati2 dalam penggunaan istilah apalagi dalam menyudutkan dengan menggunakan istilah yang didalamnya penuh dengan makian dan cacian, sebab jangan sampai ketidak tahuan kita terhadap istilah menjerumuskan kita menghina kepada hal2 yang dilarang.
    Saya berharap anonim mampu bersikap ilmiah dan sopan. Komentar Anda seperti itu tidak akan memberikan simpati positif kepada Anda, malah apa yang Anda lakukan lebih cenderung / mirip dengan para pengaku salafi yang tidak berakhlak disaat menanggapi pihak lain.
    Ittaqillah haitsumaa kunta (bertaqwalah kepada Allah dimanapun Anda berada). Setiap orang tidak akan diminta pertanggung jawaban kecuali terhadap apa yang ia perbuat. Kalau memang Anda seorang aktivis dakwah maka ingatlah terhdapa pembalasan yang akan diberikan Allah kepada apa saja yang Anda perbuat. Wallahu 'alam.

    BalasHapus
  25. APAKAH KOMENTAR KOMENTATOR KOMENTARKU BERLAKU SOPAN, SEHINGGA ADMIN TIDAK HAPUS. LIHAT TULISANX DI BAGIAN TERAKHIR: "INGATLAH TERHADAP PEMBALASAN YG AKAN DIBERIKAN ALLAH..." NAH, PEMBALASAN = HUKUMAN.

    APAKAH MENGANCAM ORANG LAIN ITU SOPAN?

    BalasHapus
  26. Untuk akh.Anonim yang nampaknya kurang paham tentang hakikat dakwah salafiyyah dan salafy, harap bersabar dulu mengikuti perkembangan blog ini, jangan kebencian terhadap suatu kaum membuat kita tidak adil dalam menilai. Insya Allah blog ini akan memberikan pencerahan kepada kita hakikat dakwah salafiyyah dan siapa salafi yang beneran. Kami harap antum tidak menggeneralisir persoalan; tidak semua pengaku salafy sebagaimana yang antum gambarkan, Waffaqanallohu wa Iyyaka...

    BalasHapus
  27. Untuk ust.Abu Hamnah as Salafi, kapan tulisan lanjutannya? kami sudah rindu dan tidak sabaran menunggunya...

    BalasHapus
  28. Bagaimana dengan ust. Abu Hamnah As Salafi? apa kelanjutannya? Kami masih butuh pencerahan lebih lanjutnya,soalnya para pengaku Salafy sangat gencar dalam menyebarkan syubhatnya

    BalasHapus
  29. Ana sangat ingin kenalan dengan pengasuh blog ini, karena rasanya setelah sekian lama penantian baru kali ini ada yang mampu menanggapi sepak terjang para Salafiyyin...

    BalasHapus
  30. Sebaiknya dalam menyampaikan komentar,lebih ilmiyahlah sedikit dan bijaklah dalam menanggapi. intinya di sini kita mau menasehati, bukan saling mencela dan mencari kesalahan. jika kita adalah orang2 yang mengaku beraqidah Ahlussunnah wal Jama'ah, maka sudah sepatutnyalah kita mencontoh rasulullah dalam hal memberikan nasehat bil hikmah kepada saudara2 kita yang keliru dalam memahami suatu perkara. Jangan ada provokasi yang bisa memperlihatkan kelemahan kita di hadapan musuh2 Allah.

    BalasHapus
  31. Asslamu alaikum.
    Afwan akhi, apa tulissan antum bisa ana muat di blog ana?

    BalasHapus
  32. @Abu Abbas, Insya Alah nanti semua tulisan di blog ini bisa disebar dalam bentuk apapun selama bukan untk komersil. syukran atas partisipasinya

    BalasHapus
  33. Para pengaku salafi ini layak disebut "Khawarij berbaju Salafi". Ayo kita gempur, supaya tidak menodai keindahan Manhaj Salaf!

    wahdahsalafi.blogspot.com
    wahdahsalafi.wordpress.com

    BalasHapus
  34. @ Wahdah Salafi: Iya lebih berbahaya dari "Khawarij berbaju Syi'ah"

    BalasHapus
  35. Kalau dikatakan adanya bantuan mossad/zionis dlm pncetakan & pnybaran buku2 yg brmanhaj salaf di timteng maka hal ini berita dusta yg mana mjlah nasional tsb tdk tastabbut dlm pmbritaanx,bahkan info tsb dr sorang mata2 u mossad yg trtangkap.dan dia tlah brkhianat kpd Allah &rasul-Nya & umat islam.bgimna hal tsb trjdi sedangkn buku2 salaf mngkafirkan yahudi tsb. u lebih jelasnya, baca bantahan berita dusta tsb oleh ustadz Abdul Qadir Jawas (moslemsunnah.wordpress.com). ksimpulannya, manhaj salaf adalah manhaj yg benar dan terbaik, namun sbgianklompok yang mengaku berada pada tsb salah dalam menerapkannya,dan bahkan cenderung arogan yg mnyatakan kelompoknya sajalah atau yg berguru sama syaikh atau ustadznya sajalah yg brmanhaj salaf, atau sebenarnya mereka mngetahui namun karena adanya sifat dengki dan hasad shingga seenaknya saja menuduh klmpok lain tanpa disertai tabayyun, dan yg lebih mengerikan salah satu ustadz mreka mengajak u brmubahalah. wallahul musta'an

    BalasHapus
  36. اللهم أرنا الحق حقاً و ارزقنا اتباعه و أرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه

    BalasHapus
  37. link lebih lengkapnya tentang agen mossad http://moslemsunnah.wordpress.com/?s=mossad

    BalasHapus
  38. Bismillah...Ikhwah Gorontalo mengatakan..
    Kami sarankan kepada para "pecundang" yang cuman tau menghina, menjelekkan dan mengolok-olok WI agar berhadapan langsung dngn para Asatidzah kami, misalx Alfadhil Ust.Yusran Anshar Lc dll..kenapa setiap kali ada dialog pasti kabur??? ingatlah wahai saudaraku bahwa apa yg antum lakukan pd kami ad/ kedzoliman dan kedzoliman ad/ kegelapan dihari kiamat kelak..(كفى بالمرئ كذبا أن يحدث بكل ما سمع)...semoga antum semua mau bertobat pada Allah..dan kepada para ikhwah WI kesabaran ad/ salah satu jln yg terbaik buat kita smua, apa yg kita rasakan ad/ sebagian kecil dari apa yg dirasakan oleh Rasulullah dan para sahabat..

    BalasHapus
  39. SETELAH AKU SEMPAT ALPA BBRP WAKTU, AKU NONGOL LAGI NIH...
    HE... KENAPA SANGAT GETOL DG SEBUTAN SALAFI ITU. ITU KAN MEMUJI DIRI SENDIRI. DI INDONESIA INI, EMANGNYA YG KALIAN HADAPI SIAPA, SAMPAI HARUS BERKOAR-KOAR TTG SALAF? APAKAH KALIAN PUNYA KEYAKINAN BAHWA ORG2 AWAM ITU BERAKIDAH MU'TAZILAH, ATAWA ASY'ARIYAH, SHG KALIAN HARUS TAMPIL EKSKLUSIF? HE... BUKA MATA LEBAR2, COY

    BalasHapus
  40. @Anonim: komentar antum makin kekanak-kanakan aja, saran saya klo tidak tahu masalah ndak usah latah, sebab antum akan menjadi bahan tertawaan aja

    BalasHapus
  41. anonim kalau kamu ngak tahu masalah jangan kamu ikut2tan..kamu yang kayak kanak2an..kamu yang terlalu fanatik dengan kelompokmu

    BalasHapus
  42. Pesan ana selaku orang awam untuk antum sekalian: IKHLASKAN HATI UNTUK MENASEHATI SAUDARA KALIAN, BUKANKAH SALAF KITA TELAH MENGATAKAN "APABILA SAYA BERDEBAT DENGAN AHLI BID'AH MAKA SUNGGUH SAYA INGIN MENGALAHKAN MEREKA DALAM PERDEBATAN, SEBALIKNYA JIKA SAYA BERDEBAT DENGAN SESAMA AHLUSSUNNAH MAKA SAYA SANGAT MENGINGINKAN LAWANKU ITULAH YANG KELUAR SEBAGAI PEMENANGNYA"

    Fastabiqu Khoir Akhi ...

    BalasHapus
  43. "Orang-orang beriman saling menasehati dalam kebeneran & saling mewasiatkan dalam kesabaran" (Qura'an Surah Al-Ashr)

    Mudah2an kita semua termasuk dalam ayat tersebut...

    Ikhlaskan niat aja akh...

    BalasHapus
  44. HayyakumulLAH...Sungguh kemenangan ISLAM ada dalam persatuan ukhuwah...memuliakan saudara seiman...maka sungguh merugilah golongan yang selalu mencari kejelekan saudaranya, memvonisnya tanpa tabayyun...dan lebih baik dari mereka yang mau kembali pada kebenaran. Salam ukhuwah

    BalasHapus
  45. Masya Allah....telah terang bahwa kembali pada manhaj salaffusholeh/para sahabat adalah jalan yang paling baik seperti yang disampaikan rasulullah...jangan lah kalian saling menghina... neraka dapat menghampirimu karena lisanmu... Barakallahufiyk

    BalasHapus
  46. Innaa lillahi wa innaa ilaaihi raji’un,, syaikh jibrin telah meninggal…
    silahkan baca beritanya di http://altheqa.net/viewtopic.php?t=23340&postdays=0&postorder=asc&start=0 ana coba cari yg bahasa Indonesia tp belum rame dibicarakan..

    BalasHapus

Silahkan isi dengan komentar Anda yang relevan dengan bahasan di atas tentunya dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi yang baik, jika tidak akan kami hapus. Syukran.